Beranda | Artikel
Konsep KUI (Kajian Umum Ilmiah) Mahad al-Mubarok
Kamis, 31 Januari 2019

# Latar Belakang :

Tidaklah diragukan bahwa keadaan dunia di masa kini telah mengalami perubahan yang demikian cepat. Berbagai pemikiran dan pemahaman merasuk dan merusak akal dan gaya hidup kaum muslimin, terlebih lagi generasi muda dan kaum cendekia.

Menemukan kaum muda yang perhatian terhadap agamanya adalah barang langka. Sebagian kalangan justru menambah keadaan semakin parah dengan berbagai even dan program yang justru menjauhkan generasi muda dari kemurnian ajaran agamanya. Kaum muda pun dilarutkan dalam angan-angan bersama gebyar kelalaian berkedok hiburan.

Dunia kampus dan perguruan tinggi pun tidak lepas dari bidikan. Semangat menimba ilmu terfokus pada kemajuan material dan kemegahan duniawi. Sisi ukhrawi dan nafas keimanan seolah terlupakan dari agenda dan beban-beban perkuliahan. Jadilah para mahasiswa pengejar prestasi dunia yang tidak segan-segan untuk menyingkirkan rambu-rambu agama demi mengais kepalsuan dunia.

Atmosfir kemajuan seringkali dikotori dengan ambisi-ambisi rendah dan target-target dangkal. Agama kerapkali dikambinghitamkan sebagai penyebab kemandekan dan pertikaian. Karena itu agama tidak diberi porsi cukup dalam membentuk karakter generasi penerus. Tradisi dan perilaku masyarakat pun dijadikan sebagai alasan untuk mengikis peran agama dalam kehidupan. Toleransi dimanfaatkan sebagai kedok untuk menghindar dari hukum syari’at dan ketaatan.

Dalam kondisi semacam ini berusaha memberikan pencerahan kepada generasi muda dan mahasiswa menjadi kebutuhan dan agenda besar bagi para pegiat dakwah Islam. Bahu-membahu mengawal perjalanan mereka agar meniti jalan kebenaran dan berpihak kepada keimanan. Membentengi kaum muda dari arus pemikiran sesat dan gaya hidup ala binatang. Mencegah merebaknya maksiat secara terang-terangan dan hancurnya rasa malu dan runtuhnya adab dan akhlak Islam.

Kaum muda kembali menjadi titik harapan umat di masa depan. Bimbingan al-Qur’an dan as-Sunnah dalam memberikan pencerahan kepada kaum muda tidak bisa lagi dielakkan. Sebuah kebutuhan mendasar yang akan mengendalikan arah kehidupan mereka agar sesuai dengan apa-apa yang dicintai dan diridhai oleh Rabbnya. Adapun menjadikan mereka hanya sebagai konsumen pemasaran kerusakan dan penyimpangan tidak akan bisa merubah wajah-wajah penuh harapan itu menuju cita-cita dan kebahagiaan sesungguhnya. Saatnya generasi muda disadarkan akan peran dan tugasnya sebagai pengemban estafet perjuangan umat terbaik penegak amar ma’ruf dan nahi mungkar.

Belajar agama tidak boleh lagi disepelekan atau bahkan ditolak hanya karena kepentingan politik dan perebutan kekuasaan serta fanatisme golongan. Belajar agama adalah kebutuhan sekaligus kewajiban. Tanpanya hidup akan suram dan terjebak dalam kegelapan dan kesesatan. Rasululullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang Allah kehendaki padanya kebaikan niscaya Allah akan pahamkan dia dalam hal agama.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Karena itulah -dengan memohon taufik dari Allah- rekan-rekan mahasiswa dan pegiat dakwah yang tergabung dalam Forum Studi Islam Mahasiswa (FORSIM) bersama Wisma Muslim al-Mubarok dan Yayasan Pangeran Diponegoro (YAPADI) berusaha untuk menghadirkan sebuah program kajian Islam sistematis untuk masyarakat umum dan generasi muda dengan nama ‘Kajian Umum Ilmiah (KUI) Ma’had al-Mubarok’ mudah-mudahan bisa menjadi sarana pembentukan karakter tunas-tunas bangsa dan pejuang nilai-nilai aqidah tauhid dan keimanan.

# Format Kajian :

Kajian Ma’had al-Mubarok telah bergulir sejak beberapa tahun silam dengan peserta dari berbagai kalangan dan latar belakang sosial. Dinamika kehidupan kampus yang menuntut perubahan dan kemajuan memberikan ruang yang cukup lebar untuk peningkatan keilmuan dan pembinaan kaum muda. Karena itulah Ma’had al-Mubarok terus berusaha memperbaiki sistem dan program kajian agar lebih sesuai dengan keadaan mahasiswa dan tetap membuka pintu bagi siapa pun yang ingin belajar dan menimba ilmu agama bersama para ustaz dan da’i sunnah.

Pada program Ma’had al-Mubarok tahun 1440 H ini insya Allah kegiatan kajian dan dakwah akan kembali dilanjutkan dengan memanfaatkan kesempatan libur akhir pekan; dengan harapan bisa lebih fokus dalam belajar dan tidak berbenturan dengan agenda perkuliahan atau jam kerja. Oleh sebab itu kajian Ma’had al-Mubarok mengambil jadwal di akhir pekan; Sabtu dan Ahad.

Kajian Ma’had al-Mubarok disusun dengan mengutamakan materi-materi dasar yang dibutuhkan oleh setiap muslim dan muslimah. Sebelum program kajian dijalankan dilakukan usaha penjaringan dan pemantapan calon santri dengan pelajaran bahasa arab sebagai bekal kemampuan membaca kitab para ulama. Kegiatan kelas persiapan ini alhamdulillah sudah berjalan pada bulan Januari 2019 dan insya Allah akan terus berjalan hingga akhir Februari 2019 dengan target menyelesaikan pembahasan nahwu dasar dari kitab al-Muyassar fi ‘Ilmi an-Nahwi Jilid 1.

# Lokasi dan Jadwal Kajian :

Alhamdulillah dengan taufik dari Allah kemudian dukungan dari para pengurus masjid kegiatan kajian Ma’had al-Mubarok bisa diadakan di masjid-masjid yang cukup strategis dan tidak jauh dari kampus. Pada awalnya kajian Ma’had al-Mubarok diadakan di Masjid al-Mubarok Tegalrejo – utara Kampus UMY, kemudian pada tahun sesudahnya berpindah ke Masjid Muthohharoh, Ngebel – selatan Kampus UMY dan juga sempat menggunakan Masjid at-Taqwa Kadipiro. Setelah itu pada tahun-tahun terakhir ini kegiatan Ma’had al-Mubarok difokuskan di Masjid Muthohharoh dan terkadang juga diadakan di Masjid asy-Syakur Gamping Tengah – sebelah timur Pasar Gamping.

Jadwal kajian biasanya diadakan pada hari Sabtu dan Ahad. Untuk kelas persiapan bahasa arab diadakan pada pagi hari Sabtu, Pkl. 08.00 – 11.00 WIB (sudah berjalan selama kurang lebih 1 bulan). adapun kajian diniyah biasanya diadakan pada hari Sabtu siang – sore dan Ahad pagi – menjelang zhuhur bertempat di Masjid Muthohharoh atau Masjid asy-Syakur. Kajian-kajian ini wajib bagi santri program Ma’had al-Mubarok dan Wisma Muslim al-Mubarok serta terbuka untuk umum.

# Materi Kajian dan Kitab Panduan :

Pelajaran kelas persiapan bahasa arab membahas materi nahwu dan shorof dasar dengan kitab panduan al-Muyassar fi ‘Ilmi an-Nahwi dan Mukhtarot. Apabila materi nahwu telah selesai insya Allah akan dilanjutkan dengan materi shorof dan latihan baca kitab. Kelas persiapan untuk materi nahwu kurang lebih membutuhkan waktu selama 2 bulan, setelah itu 2 bulan berikutnya untuk pelajaran shorof dan latihan baca kitab arab gundul.

Insya Allah kajian rutin Ma’had al-Mubarok akan dimulai pada bulan Maret 2019 dengan memilih materi-materi pokok semacam aqidah, tauhid, fikih, dan penyucian jiwa. Kitab panduan yang rencananya dijadikan sebagai pegangan adalah : al-Wajibat (aqidah), Ushul Tsalatsah (tauhid), al-Wajiz (fiqih ibadah), dan Tazkiyatun Nufus (penyucian jiwa).

Selain itu, santri juga akan dibimbing untuk membaca dan menelaah kitab ulama dengan materi penjelasan Hadits Arba’in Nawawiyah dari kitab Fathul Qawil Matin. Dengan demikian diharapkan kemampuan santri dalam membaca kitab ulama bisa dikembangkan dan diasah dan mendapatkan tambahan banyak kosakata dan pengertian istilah-istilah dasar dalam agama. 

Untuk mengantisipasi peserta yang terlambat mengikuti kelas persiapan insya Allah program kelas persiapan bahasa arab akan kembali dibuka setelah periode pertama selesai (4 bulan; Januari – April 2019). Berhubung pada bulan Mei 2019 insya Allah sudah masuk Ramadhan maka kelas persiapan periode kedua dibuka kembali setelah libur Idul Fitri; bulan Juli/Agustus sesuai dengan kondisi mahasiswa dan menyesuaikan agenda kegiatan dakwah yang lainnya. 

Informasi lebih lengkap bisa menghubungi : 0853 3634 3030 (admin)

Website : www.al-mubarok.com

Fanspage FB : Kajian Islam al-Mubarok

E-mail : yapadijogja@gmail.com

# Unduh pdf konsep dari sini [klik]


Artikel asli: https://www.al-mubarok.com/konsep-kui-kajian-umum-ilmiah-mahad-al-mubarok/